![]() |
Penulis Boy Candra. (Foto: Diksican@blogspot.com) |
NAMA Boy Candra sudah tidak asing lagi bagi para pecinta sastra, terutama mereka yang gemar menikmati kisah-kisah romansa penuh makna.
Penulis asal Sumatera Barat ini kembali menyapa penggemarnya lewat kumpulan puisi terbaru yang menggambarkan cinta, kehilangan, dan perjalanan hidup.
Lahir di Parit, Malalak Selatan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada 21 November 1989, Boy Candra dikenal sebagai sosok yang produktif dalam dunia kepenulisan.
Debutnya dimulai pada tahun 2013 dengan novel Origami Hati, yang kemudian membuka jalannya sebagai salah satu penulis paling dicari di Indonesia.
Latar belakang pendidikan Boy pun tidak lepas dari dunia akademik. Ia menyelesaikan studi S-1 di Universitas Negeri Padang (UNP) pada program studi Administrasi Pendidikan pada 2013, dan melanjutkan pendidikan S-2 di kampus yang sama, lulus pada tahun 2019.
Sejak 2011, Boy sudah aktif menulis, baik di blog pribadinya maupun di berbagai media sosial. Karyanya selalu menghadirkan kisah cinta yang sederhana namun penuh dengan pesan mendalam.
Salah satunya terlihat dalam beberapa puisi terbaru yang ia rilis, yang banyak mengupas makna rindu, kebersamaan, dan perjalanan cinta.
1. Sesuatu yang Tak Pernah Kuinginkan Bila Kau Tiada
Aku ingin membaca matamu,
melalui malam yang larut,
pada pelukan penenang kalut.
Mengartikan puisi-puisi di bola hitam itu,
menemukan diriku berlumur rindu di sana.
Aku ingin menatapmu lebih dekat, lebih lekat,
lamat-lamat, mencari tahu rahasia apa yang kau
punya, mantera apa yang kau baca.
Hingga membuat aku setengah gila
bila kau tiada.
Puisi ini menggambarkan betapa dalamnya kerinduan dan ketakutan akan kehilangan seseorang yang dicintai.
2. Lewatlah untuk Menuju Kebahagiaanmu
Diriku adalah jalan raya
tempat kakimu menuju bahagia.
Diriku adalah pantai yang penuh dengan senja,
tempat kau menerjemahkan warna.
Perjalanan adalah hidup.
Sesuatu yang akan tetap kuhadapi
selama dadamu berdegup.
Pelan atau cepat laju hanya cara untuk menuju,
sebab sejatinya perjalanan bukan tentang
cepat atau lambat sampai
Namun apa yang kau rasakan setelah tualang usai.
Puisi ini merefleksikan perjalanan hidup dan makna di balik setiap langkah yang diambil.
3. Yang Terdalam
Aku ingin pulang ke dalam dirimu,
menetap dan tak pergi ke mana-mana lagi.
Seperti jatuh cinta yang tak kenal usia,
semakin menua semakin aku cinta.
Berkali-kali, banyak sekali.
Denganmu ku biarkan daun-daun gugur,
musim berganti, dan aku memilih tetap di sini. . .
Untuk lebih lengkap kamu bisa simak langsung kanal Youtube Boy Candra, atau bisa kunjungi Puisi Boy Candra (*)