17 Desember 2022

Struktur Retorik Puisi Rakyat, Jenis, Contoh dan Unsur Kebahasaan


Foto: Diksican.blogspot.com
Struktur retorik puisi rakyat. (Foto: Diksican.blogspot.com)

Hi teman-teman, berikut Diksican coba mengulas tentang struktur retorik puisi rakyat, oleh karena itu simak hingga selesai ya artikelnya biar tidak gagal paham.

Puisi rakyat adalah jenis puisi yang diciptakan oleh masyarakat dan dibawakan secara lisan atau tertulis.

Puisi ini merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Puisi rakyat dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis, diantaranya adalah puisi lagu, puisi pantun, puisi syair, dan puisi gurindam.

Setiap jenis puisi rakyat memiliki struktur retorik yang berbeda. Struktur retorik adalah cara penyusunan kalimat dan pemakaian bahasa yang digunakan dalam sebuah teks untuk memberikan efek tertentu. Berikut ini adalah struktur retorik dari masing-masing jenis puisi rakyat:

Struktur Retorik dari Masing-masing Jenis Puisi Rakyat

1. Puisi lagu: Struktur retorik puisi lagu terdiri dari baris-baris yang terdiri dari 2 atau 4 bait, dengan pola riming di setiap baitnya. Biasanya, puisi lagu memiliki irama yang dapat dibacakan seperti lagu.

Contoh puisi lagu: 

"Di Sini Menunggu"


Di sini menunggu

Di sini menanti

Apakah kau datang

Atau terus saja jauh


Hari ini ku merindukanmu

Esok tak tahu apa yang terjadi

Tapi di sini aku terus menunggu

Meski hati ini selalu tersakiti


Reff:

Jangan pergi jauh dari sini

Jangan tinggalkan aku sendiri

Kau adalah satu-satunya yang kucinta

Di sini menunggu, di sini menanti

2. Puisi pantun: Struktur retorik puisi pantun terdiri dari 2 bait yang terdiri dari 4 baris, dengan pola riming di setiap baitnya. Bait pertama merupakan bait yang memiliki makna kiasan, sementara bait kedua merupakan bait yang memiliki makna sebenarnya.

Contoh puisi pantun:

Bunga melati di taman

Baunya harum segar nan manis

Membuat hati tenang

Dan jiwa merasa damai


Di tepi sawah yang luas

Terdapat pohon jambu yang rindang

Buahnya merah mengkilap

Sangat nikmat dimakan


Di hutan yang hijau

Terdengar suara burung merak

Bersiul-siul indah

Menambah suasana damai


Di pinggir pantai yang biru

Terdapat ombak yang lincah

Menerjang batu-batu karang

Dengan gerakan yang indah

3. Puisi syair: Struktur retorik puisi syair terdiri dari beberapa bait yang terdiri dari 4 atau 5 baris, dengan pola riming di setiap baitnya. Puisi syair biasanya memiliki irama yang lebih lambat dibandingkan dengan puisi lagu.

Contoh puisi syair:

"Di tepi sawah hijau

Terhampar luas indahnya

Padi yang tumbuh subur

Menghijaukan harapan


Mendung pun turut hadir

Menghiasi langit biru

Menjadi pelindung terbaik

Untuk pohon yang tumbuh di sana


Di sana terdapat kebahagiaan

Yang tak ternilai harganya

Di sana terdapat cinta

Yang tak pernah padam


Di tepi sawah hijau

Tempat ku menemukan kembali

Semua yang hilang di jiwa"

4. Puisi gurindam: Struktur retorik puisi gurindam terdiri dari beberapa bait yang terdiri dari 2 baris, dengan pola riming di setiap baitnya. Puisi gurindam biasanya memiliki makna yang lebih filosofis dan abstrak dibandingkan dengan jenis puisi lainnya.

Contoh puisi gurindam:

"Di tepi hutan yang hijau

Terdengar suara gurindam

Dari mulut pepatah tua

Yang mengajarkan kebenaran


Hidup harus dijalani dengan sabar

Dan tak harus selalu merasa kuat

Meski kadang terjatuh di dasar

Harus bangkit dan terus berjalan


Jangan pernah menyerah pada kegagalan

Meski badai menghadang di depan

Karena hidup adalah perjalanan

Yang harus kita tempuh bersama


Maka dengarkanlah gurindam

Dan ikutilah arah yang benar

Agar kita bisa meraih kebahagiaan

Di tepi hutan yang hijau"

Selain struktur retorik, puisi rakyat juga memiliki unsur kebahasaan yang khas. 

Unsur kebahasaan adalah elemen-elemen yang membentuk sebuah teks, seperti kata, frasa, klausa, dan tata bahasa. Berikut ini adalah beberapa unsur kebahasaan yang sering digunakan dalam puisi rakyat.

Unsur Kebahasaan yang Sering Digunakan dalam Puisi Rakyat

Struktur kebahasaan pada puisi rakyat tersebut, aspek-aspek yang dimaksud seperti kalimat perintah,kalimat ajakan,kalimat saran, kalimat seru,dan kalimat larangan. (*)

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Comments

Recent

Bottom Ad [Post Page]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Heru Candriko

heru candriko

Full width home advertisement

Author Description

Hey there, We are Blossom Themes! We are trying to provide you the new way to look and use the blogger templates. Our designers are working hard and pushing the boundaries of possibilities to widen the horizon of the regular templates and provide high quality blogger templates to all hardworking bloggers!

Blogger templates

Post Page Advertisement [Top]