Pada saban perjalanan panjang. kau sesekali akan menemui beberapa persimpangan yang akan membuatmu berhenti sebatang.
Ya sebatang,
sebatang mencoba mendampingi saat mengulik perihal pulang.
rumahmu.
kau tentu mengingatnya bukan? dan
kau tentu saja paham betul arah jalannya.
lalu, mengapa dihari itu kau lupa?
kau lupa jalan yang berbeton menuju rumah.
kau lupa jalan yang kau tandai ada sebuah kedai nasi andalanmu, dan
kau lupa ada hentakan meja si bapak malamnya di kedai usang tepat bertatap di lamanmu.
rasanya akan menyiksa bila lupa datang menyapa.
pun rasanya akan menyiska bila lara datang mendera.
Hmmm.
Aku tahu,
ya, aku cukup tahu dan tak ku perjelas.
Bergegaslah,
jalanmu masih panjang,dan
tentu persimpangan-persimpangan masih banyak harus kau temui.
kau baru saja melangkah,
lalu menemui persimpangan pertama, dan
sisanya kau harus menemui 11 persimpangan
hingga kau tahu ada Dia yang duduk manis sembari mengusik ponsel pintar
dan baru saja selesai menanak untuk kepulanganmu.