![]() |
Ramdhan. (Foto: Istimewa) |
Ini hari keruwetan bertamu tak bertegur sapa,
Mengintip bilik kecil tak beraga sebab terbuai lena yang berkeliaran.
![]() |
Ramdhan. (Foto: Istimewa) |
Ini hari keruwetan bertamu tak bertegur sapa,
Mengintip bilik kecil tak beraga sebab terbuai lena yang berkeliaran.
Semangat nak,
jangan malas kau geluti
tubuhmu masih kekar
banyak beban yang akan kau pikul.
Perihal hidup
jadikan ia anak tangga yang mesti kau tapaki
pertama, kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya
setiap anak tangga punya lelah masing-masing
angkanya besar lelahnya pun demikian
Jangan surut kau punya tujuan
badai selalu menyisakan pohon terkuat
bak kata-kata yang pernah kutemui
Maknai saja setiap langkahmu
insya Allah, semua akan baik-baik saja.
![]() |
Usah berfatamorgana
ruangnya tentu tidak saja sempit
Usah berfatamorgana
menelisik setiap hal ia gemari bahkan kau tak khatam perihal rasa
kau, kerap kali ku katakan
imajinasi jangan kau manjakan
bisa saja ia sedang kebingungan
bisa saja ia salah sambung lalu sungkan
bisa saja ia memang baik
ya, semuanya bisa saja.
cukup jadikan dirimu teman diskusi,
lalu rasuki setiap kata yang berubah menjadi centang dua lebam membiru dilaman ponselnya.
kau jangan berperan sendirian, sertakan Tuhan didalamnya. (*)
Rumah, tempat terbaik merayakan lelah
tergeletak disenggamai ponsel
seraya dibisingi asupan si Ibu.
Bagaimana harimu?
Apa sudah makan?
Bagaimana Kerjaanmu?
Apa sudah gajian?
Bu, semuanya baik,
Tipuku bak si cawat.